Nama dusun Branti yang berasal dari bahasa melayu “Berhenti” yang sekarang menjadi bahasa Indonesia yang dalam bahasa jawa berarti mandeg.
Legendanya dahulu ada dua orang suami istri bernama Kyai Grati dan istrinya berasal dari luar Jawa mengadakan perjalanan untuk berdakwah islam, karena panjangnya perjalanan yang dilalui maka sampailah di tempat itu dalam keadaan sangat lelah lalu beristirahat , tapi kemudian mereka tak lagi melanjutkan perjalanan alias berhenti dan bermukim di situ. maka kemudian tempat tersebut di beri nama “Branti” (Berhenti)
Dusun Branti dizaman pemerintah kolonial belanda adalah merupakan Kelurahan tersendiri yang dipimpin seorang lurah (sekarang kepala Desa) sampai sekitar tahun 1937, sejak tahun 1937 kemudian menjadi salah satu wilayah dari Desa Kandangan.